Selasa, 02 Desember 2014

Pasang Surut Pengusaha Pabrik Tempe

Tempw merupakan makanan yang sarat akan gizi. selain itu rasanya yang enak dan harganya yang terjangkau membuat tempe semakin digemari oleh masyarakat di Indonesia. khususnya di kawasan depok. meskipun pada tahun 2010 pengusaha tempe sempat kembang kempis akibat kebijakan pemerintah menaikan harga kedelai, tetapi hal ini tidak membuat para penguasa tempe menjadi kehabisan cara untuk mempertahankan usahannya. Berikut ini merupakan hasil dari wawancara penulis dengan salah seorang dari pengusaha tempe. berikut kisahnya:
A : ”Sejak kapan ibu menjadi pengusaha tempe ?”
B : “Saya menjadi pengusaha tempe sejak tahun 2005”.
A : “Bagaimana awalnya ibu menjadi pengusaha tempe ?”
B : “Awalnya saya membantu  saudara saya yang tinggal di kota Bogor untuk membuat tempe dan melihat situasi di desa saya tidak ada pabrik tempe maka dari itu saya termotivasi untuk membuka usaha pabrik tempe ini”.
A : “Mengapa ibu memilih usaha tempe ini ?”
B : “Karena bekal keterampilan saya, saya pernah diajarkan membuat tempe oleh saudara saya. Maka dari itu, saya mencoba membuka usaha tempe ini”.
A : “Apa saja bahan dan alat dasar yang di butuhkan untuk membuat tempe ini ?”
B : “Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat tempe ini seperti : air, kacang kedelai, dan juga harus ada ragi. Nah, untuk alat-alat kami saya memakai kompor gas, daun pisang dan plastik untuk membungkus, kajang, kerey untuk menyimpan tempe saat didiamkan, alat penyaring untuk menyaring kedelai dan juga plastik yang besar untuk mewadahi tempe ini”.
A : “Tadi ibu telah menyebutkan bahan yang dibutuhkan termasuk ragi, apa sebenarnya fungsi dari ragi itu bu ?”
B : “Fungsi dari ragi itu sangat penting untuk mengembangkan jamur pada tempe”.
A : “Berapa lama yang di butuhkan untuk proses pembuatan tempe ini ?”
B : “Kurang lebih 3 hari”.
A : “Saya ingin mengetahui cara pembuatan tempe, bisa ibu jelaskan bagaimana tahap-tahap pembuatan tempe ini ?”
B : “Pertama-tama rebus  kacang kedelai selama 1 jam, setelah itu angkat kemudian direndam 1 malam. Keesokan harinya kedelai yang sudah direndam di angkat dan digiling, kulitnya di buang lalu di cuci sampai bersih, ditiriskan, dikasih ragi, dibungkus lalu didiamkan selama 2 hari 2 malam. Paginya siap di jual”.
A : “Dimana ibu mendapatkan kacang kedelai ini ?”
B : “Saya mendapatkan kedelai ini dengan cara membeli di toko terdekat”.
A : “Biasanya dalam sehari ibu membutuhkan berapa kilogram kacang kedelai ?”
B : “Saya membutuhkan 50 kg (1 karung) kacang kedelai untuk membuat tempe dalam sehari”.
A : “Biasanya ibu menjual tempe ini dengan harga berapa ?”
B : “Saya menjual tempe ini dengan harga Rp3000,00”.
A : “Kalau boleh saya tahu berapa modal untuk membeli bahan-bahan dalam sehari ?”
B : “ Rp6000,00,seperti : kacang kedelai, ragi, daun pisang, dan plastik berukuran besar”.
A : “Lalu bagaimana dengan untung yang ibu dapatkan ?”
B : “kurang lebih 500rb”.
A : “Dimana saja ibu menjualkan tempe-tempe ini ?”
B : “Di pasar, sayur keliling, dan menjual langsung disini”.
A : “Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan ?”
B : “Tetangga saya (3 orang)”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar