Sabtu, 17 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan

1. Makna dari Penderitaan

Gambar pohon dengan batang dan akarnya yang kuat di samping ini menunjukkan betapa tanaman ini telah mengalami berbagai "ujian" dari alam untuk bisa bertahan hidup. Pohon yang bisa tumbuh sekokoh ini pasti sudah mengalami deraan angin kencang, hujan badai, kekeringan, dan berbagai peristiwa alam lainnya.akan tetapi pohon tersebut tetap berdiri tegak tanpa menghiraukan penderitaan yang di alami. Didalam waktu yang lama batang pohon itu akan menjulang tinggi ke angkasa dan menjaid pohon yang bermanfaat, tidak seperti rumput yang hanya mendapatkan angin yang sedikit akan tetapi kelak akan di cabut orang karena tidak bermanfaat.

2. Siksaan
  
   Makna yang kita dapat dari sebuah siksaan adalah rasa jera, yang dimana di waktu yang telah lampau mungkin kita telah berbuat sesuatu hal yang melanggar norma yang pada akhirnya hari menerima sebuah siksaan, hal ini dapat menimbulkan efek jera dari pelaku yang akhirnya tidak akan diulangi lagi di lain waktu .

3. Rasa Sakit

   Tidak sedikit dari kita yang beranggapan bahwa rasa sakit adalah merupakan salah satu cara Tuhan menghukum umatnya, bisa jadi hal ini disebabkan karena pengalaman masa kanak-kanak saat dimarahi atau bahkan dipukul orang tua ketika dianggap melakukan kesalahan atau keyakinan bahwa semua hal yang tidak menyenangkan yang menimpa diri seseorang adalah hukuman atas perbuatannya. Tetapi rasa sakit bagi saya secara pribadi, tidak menandakan bahwa Tuhan tengah menghukum umatnya. Karena bagaimanapun, rasa sakit merupakan cara alam memperingatkan orang-orang baik maupun orang-orang jahat bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

4. Sumber dari Penderitaan

      Penderitaan bukanlah diri Anda, itu hanyalah sensasi yang diterima oleh Anda. Saat Anda bisa memisahkan antara diri Anda dengan penderitaan itu, saat itulah Anda sudah melepaskan kemelekatan keakuan (ego). Saat itulah berakhirnya penderitaan. Jadi sumber penderitaan itu berasal dari diri Anda sendiri yang menggap bahwa “ Anda menderita”..Saat Anda terus melekatkan diri anda dengan penderitaan itu, semakin Anda akan merasa bahwa Anda adalah orang yang paling menderita.

5. Upaya Untuk Menghindarkan Penderitaan

    Jika penderitaan dan atau kebahagiaan ditarik ke dalam kasanah di luar manusia pribadi, maka sesuatu dapat disebut penderitaan dan atau kebahagiaan tidak dapat dikatakan “relatif’ dengan tetap memberikan kesempatan kepada pribadi-pribadi untuk memaknainya. Apakah penderitaan selalu muncul ketika manusia tidak melakukan apa-apa, atau menunggu suatu perbuatan tertentu termasuk melakukan aktifitas pemikiran (banyak lho yang bengong sendirian, dan akhirnya mempunyai dunia sendiri). Apakah sesuatu perbuatan (termasuk tidak melakukan perbuatan) akan menghasilkan penderitaan dan bermuara kepada kebahagiaan, atau sesuatu itu menghasilkan kebahagiaan dan bermuara pada penderitaan ? Atau hasil sesuatu itu pasti penderitaan atau kebahagiaan yang umurnya terbatas, sehingga harus dicari kebahagiaan-kebahagiaan baru (penderitaan diasumsikan tidak dicari meskipun ada yang melakukannya untuk tujuan tertentu. Secara umum penulis mengasumsikan tidak dicari) 

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/26/memaknai-rasa-sakit/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar