Pemanasan global merupakan masalah terbesar yang dirasakan oleh
masyarakat di seluruh permukaan bumi. Bencana demi bencana yang
diakibatkan pemanasan global mengharuskan manusia untuk bersikap bijak
terhadap bumi. Inovasi dan aksi nyata dalam rangka mewujudkan bumi yang
lebih hijau menjadi tren (go green campaign) bagi generasi muda
baik di lingkungan perkotaan maupun di pedesaan. Hal tersebut
memberikan indikasi bahwa generasi muda pada saat ini jauh memberikan
dampak yang positif terhadap bumi (menjadi lebih hijau).
Aktivitas hijau (peduli lingkungan) yang sudah menyebar di beberapa kota besar di Indonesia dapat merubah mindset anak
muda untuk ikut berperan dalam melestarikan lingkungan. Kenapa harus
anak muda? Karena anak muda mempunyai semangat dan idealisme yang sangat
tinggi. Tidak hanya itu, anak muda juga dapat melakukan perubahan di
lingkungan sekitarnya. Lalu apakah aktivitas hijau yang sudah dilakukan
anak muda dapat menciptakan sebuah kota yang benar-benar hijau
(berwawasan lingkungan)?
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Perwujudan meluncurkan sebuah inovasi Program Pengembangan Kota Hijau
atau disebut juga dengan P2KH. Program ini menjadi jawaban dari
aktivitas hijau yang sudah dilakukan oleh masyarakat khususnya generasi
muda. Kepedulian masyarakat dalam membangun sebuah Kota Hijau cukup baik
dan perlu difasilitasi atau didukung secara langsung oleh pemerintah.
Perlu kita ketahui bersama bahwa program yang dimiliki pemerintah tidak
akan berjalan jika tidak ada inovasi dan kreativitas dari masyarakat.
Masyarakat mempunyai strategi yang lebih tepat dan dapat menciptakan
program tersebut menjadi berkelanjutan.
Pergerakan aktivitas peduli lingkungan sudah cukup luas dan dirasakan
oleh masyarakat Indonesia khususnya di Kota Solo. Kota Solo pada saat
ini mempunyai forum yang dapat memberikan akses komunikasi bersama dalam
melakukan aktivitas hijau, yaitu Forum Solo Hijau. Forum Solo Hijau
menjadi cikal bakal seluruh elemen masyarakat Solo dalam mewujudkan visi
Solo Eco Cultural City. Sesuai dengan salah satu tujuan program P2KH yaitu setiap kota diharapkan mempunyai Gerakan Hijau Perkotaan (Urban Greening Movement) berupa Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum).
Berbeda dengan forum hijau di kota lain, kami dari beberapa penggiat
hijau Solo yang tergabung dalam Forum Solo Hijau mempunyai keinginan
bersama untuk memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat Kota Solo.
Kami ingin memberikan aksi nyata secara langsung. Tidak baik jika Forum
Solo Hijau hanya melakukan diskusi tentang kegiatan lingkungan di Kota
Solo. Dengan beberapa aksi hijau yang dilakukan, nantinya masyarakat
Solo dapat ikut bergabung dan melakukannya secara berkelanjutan.
Beberapa aksi hijau yang sudah kami lakukan yaitu : Solo Green Mart (Pra
Deklarasi Indonesia Berkebun 2011), Earth Hour 2012, bersih-bersih
kolam segaran, Taman Sriwedari (memperingati hari lingkungan hidup
2012), memberikan tanaman di salah satu shelter BST (Deklarasi Forum
Solo Hijau), dan aksi bersih-bersih car free day Kota Solo
(memperingati ulang tahun Media Solo Pos yang ke-15). Beberapa aksi
tersebut kami lakukan secara sukarela dan kami ingin memberikan
insipirasi baru untuk masyarakat Solo dalam mengenal kegiatan peduli
lingkungan.
Kami mempunyai rencana ke depan untuk terus melakukan aksi hijau.
Aksi hijau yang dilakukan bersama masyarakat ditepatkan pada hari-hari
peduli lingkungan seperti : minggu bersih-bersih dunia (18-20
September), hari daur ulang (15 November), hari aksi global untuk
perubahan iklim (12 Desember), dan lain-lain. Pada hari tersebut
rekan-rekan Forum Solo Hijau bersama masyarakat yang lain melakukan aksi
hijau bersama. Aksi hijau yang dapat dilakukan diantaranya : bersepeda
bersama, budaya hemat listrik, membuang sampah pada tempatnya, dan
berkebun di sekolah/rumah. Hal ini terbukti bahwa perwujudan visi Solo Eco Cultural City adalah keinginan bersama (seluruh elemen masyarakat) bukan hanya pemerintah atau pihak swasta saja.
Aksi hijau yang diharapkan dapat mewujudkan sebuah Kota Hijau tidak
dapat lahir secara instan, dibutuhkan tahapan-tahapan yang diawali
dengan sosialisasi untuk menumbuhkan kepedulian, dilanjutkan dengan
mobilisasi melalui pembentukan forum komunitas hijau (Forum Solo Hijau).
Setelah terbentuk Forum Solo Hijau yang terorganisir maka perlu diambil
langkah-langkah persuasif antara lain melalui insentif program oleh
antar anggota Forum Solo Hijau. Salah satu contoh insentif program yang
akan dilakukan oleh manajemen Forum Solo Hijau yaitu dengan mengadakan
workshop peta hijau, banyaknya pertemuan sebanyak 3-5 kali (diskusi dan
pengambilan data di lapangan). Pada tahap akhir lahirlah aksi-aksi
(contoh : menghimpun informasi hijau Kota Solo) yang mendukung
perwujudan Solo Kota Hijau.
Aksi hijau dilakukan secara berkala dengan lingkup aksi dari tahap
yang lebih rendah/kecil sampai mengambil lingkup yang lebih
tinggi/besar. Kami tidak ingin mencapai hasil secara instan, sebuah
proses dapat kita lalui bersama dalam mewujudkan visi Solo Eco Cultural City.
Semua aktivitas yang kami lakukan tidak sekedar untuk mengejar sebuah
penghargaan, melainkan untuk solidaritas sosial, kesejahteraan
masyarakat, dan meningkatkan kinerja antar stakeholder dalam mewujudkan
visi Solo Eco Cultural City.
Seluruh aktivitas hijau termasuk aksi hijau yang dilakukan Forum Solo
Hijau akan disosialisasikan lewat media cetak, media elektronik,
facebook page, twitter, dan halaman website/blog Forum Solo Hijau.
Diawali dengan intensif program lalu dilakukannya aksi-aksi dalam rangka
melestarikan lingkungan hidup sehingga akan tercipta lingkungan Kota
Solo yang bersih, sehat, hijau, teduh, nyaman dan tetap berbudaya. Kami
percaya Forum Solo Hijau dapat memberikan persepi baru bagi masyarakat
untuk melakukan perubahan lingkungan secara nyata, Semangat Hijau!