Selasa, 02 Desember 2014

Ciri dan Kualitas Seorang Entrepreneur

Menjadi seorang entrepreneurmemang tidak mudah, besarnya resiko usaha menjadi salah satu penghalang terbesar bagi masyarakat untuk memulai usaha. Bahkan karena takut menghadapi resiko, banyak masyarakat yang berhenti ditengah jalan dan yang lebih parah lagi banyak diantara mereka yang mundur sebelum mereka mencoba. Mereka lebih memilih zona aman tanpa memikirkan besarnya resiko kerugian. Tak heran jika masyarakat kita lebih berminat menjadi pegawai negeri sipil atau menjadi karyawan di sebuah perusahaan dibandingkan menjadi seorang entrepreneur. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua orang memiliki jiwa entrepreneur.
Apakah Anda termasuk orang yang memiliki jiwa entrepreneur? Berikut kami berikan ciri seorang entrepreneur yang membedakannya dengan orang lain :
1. Memiliki mimpi besar
Seorang entrepreneur selalu memiliki mimpi besar, mereka mulai menjalankan bisnisnya karena adanya motivasi untuk mencapai mimpi besar mereka. Mimpi yang mereka miliki, menjadi tujuan dari semua usaha yang dilakukannya. Sehingga dalam mengambil keputusan, seorang entrepreneur akan menyesuaikannya dengan mimpi yang dimilikinya. Jadi segala peluang usaha yang dijalankannya akan lebih terarah, dan berhasil mencapai kesuksesan. Mimpi seorang entrepreneur bukan sekedar menjadi seorang pegawai, namun ia memiliki cita – cita besar untuk menciptakan lapangan kerja baru yang dapat memberdayakan masyarakat.
2. Pandai mengatasi ketakutannya
Banyak orang yang masih takut untuk mengambil resiko, namun hal ini tidak berlaku bagi seorang entrepreneur. Mereka pandai dalam mengelola ketakutannya dan menumbuhkan keberanian untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada, serta memilih menghadapi sebuah resiko. Namun keberanian untuk menghadapi resiko tetap disertai dengan perhitungan yang matang. Sehingga seorang entrepreneur bukan hanya berani nekat saja, tetapi juga berani bertanggungjawab atas keputusan yang telah diperhitungkannya.
3. Mempunyai cara pandang yang berbeda
Seorang entrepreneur selalu memandang masalah, kesulitan, keadaan lingkungan sekitar, perubahan trend dan kejadian yang sedang dihadapinya saat ini, untuk memunculkan kreativitas guna menciptakan ide – ide bisnisdan konsep bisnis yang memiliki prospek cukup cerah. Selain itu segala kejadian yang ada di sekitarnya menjadi ide bagi mereka, yang selanjutnya dijadikan sebagai peluang usaha baru yang menjadi impiannya.
4. Pemasar sejati atau penjual ulung
Seorang entrepreneur juga memiliki kemampuan dalam menyusun strategipemasaran bisnis, sehingga dalam membangun sebuah bisnis pertumbuhannya bisa semakin cepat. Tanpa adanya skill ini, orang yang memulai usaha akan memperoeh beban lebih berat dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai impiannya.
5. Menyukai tantangan
Banyak orang yang memilih untuk bertahan di zona aman, namun seorang entrepreneur tidak suka berlama – lama dengan kegiatan yang monoton. Dia lebih suka menggunakan kreativitasnya untuk menjadikan tantangan yang dihadapinya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Bahkan banyak entrepreneur yang menganggap tantangan adalah peluang bagi mereka.
6. Mempunyai keyakinan yang kuat
entrepreneur sukses 250x145 Ciri Seorang EntrepreneurCiri yang keenam ini yang sering dilupakan oleh orang lain. Entrepreneur memiliki keyakinan bahwa sebenarnya kegagalan itu tidak ada. Bagi mereka yang ada hanya rintangan besar, sangat besar dan rintangan kecil. Kegagalan hanya muncul pada orang yang tidak berusaha mencari jalan keluar dari masalahnya. Namun dengan menganggap bahwa semuanya hanya rintangan, entrepreneur selalu optimis bahwa semua rintangan bukan akhir dari segalanya dan pasti ada jalan keluar untuk menghancurkan rintangan tersebut.
7. Selalu mencari yang terbaik
Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberikan hasil yang terbaik pula bagi para konsumennya. Itu yang selalu ada dalam diri seorang entrepreneur, mereka cenderung perfectionist. Karena mereka memiliki tujuan untuk mencari cara yang terbaik agar konsumennya tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang telah diberikannya.
8. Disiplin waktu untuk pemenuhan target
Kedisiplinan menjadi hal penting bagi seorang entrepreneur, bagi mereka waktu yang terbuang sama halnya melewatkan sebuah peluang besar untuk mendapatkan keuntungan. Maka benar adanya jika ada pepatah yang mengatakan “ time is money ” karena dengan membuang waktu sama halnya dengan melewatkan begitu saja peluang untuk mendapatkan penghasilan. Oleh sebab itu seorang entrepreneur selalu disiplin dalam segala hal, untuk mencapai target yang mereka tentukan.
9. Memiliki kemampuan untuk memimpin
Seorang entrepreneur merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin bagi para karyawannya. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, Anda dapat memotivasi diri sendiri dalam hal pengambilan keputusan. Selain itu ketika menjadi seorang entrepreneur, maka secara tidak langsung Anda juga harus siap menjadi pemimpin yang baik bagi para karyawan Anda, karena mereka berkaca pada diri Anda. Jadilah teladan yang baik bagi karyawan Anda, dan dorong mereka agar dapat memberikan yang terbaik bagi para para konsumen.
10. Pantang menyerah
Yang kesepuluh yaitu pantang menyerah, seorang entrepreneur memiliki visi dan semangat juang yang besar. Mereka pantang menyerah pada hambatan, tidak pernah putus ada untuk selalu mencoba memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Jika menemui jalan buntu, seorang entrepreneur tidak akan diam begitu saja menerima kegagalan. Mereka akan mencari jalan alternatif, agar bisa meraih impiannya.
Sekian dulu informasi dari kami, sekarang saatnya mencocokan karakter diri Anda dengan ciri entrepreneur yang telah kita bahas. Apakah diri Anda sudah memiliki jiwa entrepreneur seperti diatas? Salam sukses.

Pertumbuhan Industri Otomotif Di Indonesia

 Pemerintah mengungkapkan pertumbuhan investasi sektor otomotif di Indonesia mencapai 110 persen. Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun optimistis bahwa sektor otomotif bakal masuk tiga besar penyumbang ekspor bagi Indonesia.

"Industri otomotif menjadi barang terpenting nomor tiga untuk ekspor Indonesia," ungkap dia, Jakarta, kamis (2/10/2014).

Bukan tanpa alasan, sikap optimistis Lutfi tersebut didukung oleh investasi industri otomotif yang terus meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Dia menyebut, investasi sektor otomotif tumbuh hingga 110 persen. "Dan pabrik-pabrik ini baru mencapai titik optimal untuk produksi pada akhir 2015," kata dia.

Dari segi nilai ekspor, dia mengatakan per Agustus 2014 mencapai US$ 3,5 miliar. Diperkirakan terus tumbuh hungga US$ 4,5 miliar hingga akhir 2014.

"Ini akan membuat industri otomotif menjadi barang prospektif untuk ekspor Indonesia di masa yang akan datang," tuturnya.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan dalam tiga tahun mendatang atau pada tahun 2017 sektor otomotif akan menyumbang ekspor hingga US$ 11 miliar. (Amd/Gdn)

Sistem Pengendalian Kualitas Di Indonesia

1.  Kebutuhan Pengendalian Kualitas
 Pengendalian kualitas produk merupakan usaha untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan akan berkelanjutan. Sebaliknya bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadi penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas produk akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas dari kerusakan dan kecacatan, sehingga membuat harga lebih kompetitif.
Peranan kualitas produk sangat penting dalam situasi pemasaran yang semakin bersaing, karena dapat mempengaruhi maju atau tidaknya perusahaan. Perusahaan bukan hanya memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan tetapi juga kualitas dari produk tersebut. Bagi perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan akan mengalami banyak kendala dalam pemasarannya, sehingga produk kurang laku dan mengalami penurunan penjualan.

2.Obyek Pengendalian Kualitas
Searah dengan perkembangan kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi, lingkungan manufaktur mengalami pergeseran kearah yang lebih maju. Lingkungan persaingan juga bertambah ketat. Agar mampu bertahan dan bahkan bersaing dalam kondisi persaingan yang ketat ini, para pelaku bisnis hendaknya mampu terus menerus menyempurnakan proses produksi dan produk itu sendiri untuk dapat menciptakan keunggulan baru. Untuk itu perusahaan harus terus menerus mengadakan perbaikan pada kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu setiap perusahaan sangat membutuhkan suatu pengendalian mutu atau kualitas yang dilakukan secara terus menerus. Pengendalian mutu atau kualitas merupakan cara untuk memproduksi barang atau jasa secara ekonomis sesuai dengan keinginan pelanggan. Dalam proses pengendalian kualitas tidak hanya untuk mengetahui kualitas dari produk tetapi juga dibutuhkan pengandalian kualitas terhadap kinerja karyawan yang berkerja di perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang dapat mengendalikan kualitas baik produk maupun karyawan.

3. Operasi Pengendalian Kualitas
Adapun operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi.
Kaizen merupakan konsep payung yang mencakup teori-teori praktis seperti Gugus Kendali Mutu, JIT, Sistem Saran, Kanban, Total Quality Management (TQM), Manajemen visual, dan aktivitas kelompok kecil, yang kesemuanya ini saling berkaitan. Antara kaizen dan inovasi sebenarnya merupakan bagian dari fungsi perbaikan atau penyempurnaan. Suatu perbedaan besar antara kaizen dan inovasi adalah bahwa kaizen tidak memerlukan investasi besar untuk melaksanakannya, tetapi menuntut adanya usaha berkesinambungan dan bertanggung jawab. Sementara inovasi berorientasi pada hasil dengan melibatkan investasi yang besar. Sasaran akhir dari kaizen adalah kualitas (quality), biaya (cost), dan penjadwalan  (scheduling), yang kemudian penjadwalan dirubah menjadi penyerahan (delivery). Ketiga hal ini dikenal dengan QCD yang merupakan aspek yang paling penting untuk diperbaiki. Kualitas (Q) tidak hanya berkaitan dengan kualitas produk jadi atau jasa layanan, namun juga kualitas dari proses yang menghasilkan produk maupun jasa layanan tersebut. Biaya (C) berkaitan dengan biaya keseluruhan sejak dari merancang, memproduksi, menjual dan memelihara produk atau layanan tersebut. Penyerahan (D) adalah penyerahan produk atau jasa layanan secara tepat jumlah dan tepat waktu.
Pengendalian kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan. Pada dasarnya pengendalian kualitas statistik merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil produk. Tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas secara sistemik dalam karakteristik kunci produk itu. Manfaat dari penerapan pengendalian kualitas statistik antara lain : kualitas produk yang lebih beragam, memberikan informasi kesalahan lebih awal, mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan, meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas serta menunjukan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan. Pengendalian kualitas statistik dapat dikelompokan atas dua bagian, yaitu : proses pengendalian dan pengendalian produk. Tujuan utama proses pengendalian adalah menjaga setiap proses agar tetap terkendali dan untuk itu digunakan peta kendali, metode grafik yang menunjukan urutan setiap proses. Tujuan utama pengendalian produk adalah memutuskan apakah suatu lot diterima atau ditolak yang didasarkan pada bukti yang ditemui dari satu atau banyak sampel yang ditarik secara acak dari lot yang diteliti.
Dalam melakukan evaluasi  pengendalian kualitas perusahaan, visi/misi perusahaan di bidang produksi  adalah mampu untuk memproduksi produk  zero deffect. Untuk menunjang visi/misi perusahaan tersebut perlu menentukan standar kerusakan produk sebagai sasaran jangka pendek misalkan tidak boleh lebih dari dua persen. Dalam penentuan standar kerusakan maksimum dua persen tersebut perlu untuk dievaluasi. Penentuan standar tersebut harus melihat kembali tentang persepsi kualitas yang meliputi tiga variabel yaitu kualitas produk, kualitas karyawan dan kualitas pelayanan karyawan. Selain itu tentang komitmen karyawan departemen produksi, ukuran yang digunakan adalah variabel perencanaan dan perbaikan secara kontinyu. Setelah diperoleh hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap strategi bisnis perusahan yang telah mencanangkan kebijakan mutu barang yang dihasilkan oleh perusahaan, termasuk kebijakan tingkat kerusakan barang.

4.  Kesimpulan
Setiap perusahaan selalu ingin menjadikan hasil produksi yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Kualitas produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan standar atau tidak harus diperhatikan juga apakah dalam menentukan standar memang sudah mendasarkan pada fasilitas dan sumberdaya yang dimiliki mendukung untuk itu. Jika sudah maka perlu melakukan evaluasi terhadap kualitas yang telah dicanangkan itu bisa dicapai atau tidak. Operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi. Evaluasi yang dilakukan mulai dari proses produksi, komitmen karyawan, fasilitas produksi, pengendalian setiap produksi merupakan kunci utama pengendalian kualitas dari suatu produk. Dan hal penting lagi adalah setiap adanya penyebab kerusakan setiap produk perlu segera dilakukan evaluasi dan dilakukan perbaikan secara terus menerus.

5.  Referensi
·    Ferdiansyah, Herdiyan. 2007. “Usulan Rencana Perbaikan Kualitas Produk Penyangga Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan Metode Kaizen (5W+1H) di PT. Ekaprasarana”.
·      Irvan, Zulia Hanum. Tanpa Tahun. “Pengendalian Mutu Produk Dengan metode Statistik”.
·      Dwiwinarno , Titop. Tanpa Tahun. “Evaluasi Pengendalian Kualitas Pada Bagian Produksi”.

Keutamaan K3 dalam Dunia Industri

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dibanyak perusahaan di Indonesia masih dilihat sebelah mata. Banyak perusahaan yang menganggap masalah K3 adalah masalah ringan yang tidak perlu fokus untuk menerapkan manajemen K3 secara khusus.

INDONESIA hingga saat ini masih memiliki tingkat keselamatan kerja yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang telah sadar betapa penting regulasi dan peraturan tentang K3 ini untuk diterapkan. Kesadaran akan hal ini masih sangat rendah baik itu mulai dari pekerja hingga perusahaan atau pemilik usaha.

Regulasi ini sangat penting untuk dilaksanakan dan dipatuhi dalam dunia kerja karena dapat mendatangkan manfaat yang positif untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan mampu meningkatkan probality usia kerja karyawan dari suatu perusahaan menjadi lebih panjang.

Sejauh ini, kalaupun ada perusahaan yang menerapkan regulasi K3 biasa bukan karena dorongan kesadaran sendiri, tapi lebih dikarenakan adanya tuntutan dari buyers atau para pembeli, terutama ketika perusahaan tersebut melakukan pemasaran ekspor atas hasil barang produksinya ke pasar international seperti ke Eropa dan negara-negara maju lainnya. Selain itu biaya dalam menerapkan regulasi ini juga masih dipersoalkan, baik itu mulai dari biaya pembelian safety accessories peralatan itu sendiri maupun biaya maintenance atau biaya perawatannya.

Contoh saja, untuk perusahaan yang mengoperasikan mesin-mesin berat yang mengeluarkan suara bising yang dapat menimbulkan hazard (bahaya) terhadap kerusakan telinga, harus mengeluarkan biaya uang kurang lebih sekitar enam ratus ribu rupiah untuk membeli peralatan penutup telinga untuk per unit-nya. Tentunya bagi perusahaan yang hanya memikirkan keuntungan sesaat, maka hal ini akan dianggap sebagai biaya tambahan yang lumayan relatif besar yang riskan untuk mengurangi pendapatan perusahaan.

Di Indonesia sangat jarang mendengar demonstrasi yang menuntut akan perbaikan prosedure tentang K3. Yang sering dengar adalah biasanya para buruh atau karyawan atau pekerja selalu menuntut untuk perbaikan nilai gaji atau salary yang didapatkan. Kondisi ini menunjukan bahwa masyarakat kita cenderung mengabaikan tentang pentingnya regulasi ini. Kita juga sering lihat banyak pekerja secara individual (bukan yang terikat dengan perusahaan) dengan pekerjaan yang memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi namun hanya men¬ggunakan peralatan yang sederhana. Hal ini tentunya tidak sebanding dengan probabilitas tingkat resiko kecelakaan yang dihadapi.

Pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan aturan yang cukup tegas dan cukup jelas tentang regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di tanah air. Namun entah mengapa dalam pelaksanaannya masih carut marut tidak jelas. Sejauh ini, mungkin perusahaan-perusahaan yang telah go-international seperti di bidang migas yang telah menerapakan dengan cukup baik aturan ini, selebihnya susah untuk dilakukan pengontrolan. Apakah pe¬nyebabnya? Apakah karena kultur masyarakat kita sudah sedemikian lalai dan tidak terlalu memperdulikan tentang prosedur ini hingga mungkin nyawa pekerja memiliki resiko besar untuk hilang dengan mudah di tempat kerja.

Sudah saatnya aturan K3 diterapkan dengan baik untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang tidak dapat diprediksi. Mungkin jika kita menanyakan kepada para pekerja tentang K3, maka sebagian besar pasti menjawab hanya pada tingkat yang abu-abu atau tidak begitu memahami dan menyadari arti pentingnya K3 itu sendiri. K3 adalah salah satu jenis hak pekerja agar dapat bekerja dengan baik dengan tetap mengedepankan keselamatan.

Mengingat begitu pentingnya K3 seharusnya tidak terpinggirkan oleh hal-hal strategis pekerja lainnya seperti nilai gaji yang layak, dan hak-hak lainnya. Yang terpenting adalah pekerja disini adalah objek dan sekaligus sebagai subjek dari regulai K3 itu sendiri, sehingga jika K3 dilaksanakan dengan baik maka pekerja itu sendiri akan menerima effek positifnya dan begitu juga untuk keadaan sebaliknya.

Penerapan dengan baik akan regulasi keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab semua elemen yang terlibat di dalamnya seperti pihak perusahaan atau wirausaha, pekerja dan masyrakat secara keseluruhan.

Ingat! International labour Organization ( ILO ) memperkirakan di seluruh dunia ada 6000 pekerja kehilangan nyawa setiap hari akibat kecelakaan, luka-luka, dan penyakit akibat resiko kerja. Selain itu setiap tahun 270 juta pekerja menderita luka parah dan 160 juta lainnya mengalami penyakit jangka panjang ataupun pendek terkait dengan pekerjaan mereka. Banyak perusahaan tidak menyediakan alat keselamatan dan pengaman untuk pekerjanya. dan banyak pengusaha juga mengabaikan K3 karena enggan mengeluarkan biaya tambahan. Hukum sudah dengan ketat mengaturnya cuma implementasi di lapangan tidak semudah itu. Sekarang semua harus menyadari bahwa K3 sangat penting artinya untuk diiplementasikan dengan nyata di lapangan demi perusahaan maupun pekerja sendiri.

Save Earth Right Now !

Hal terpenting yang dapat Anda lakukan mengenai perubahan iklim adalah dengan mendukung kampanye perubahan iklim dari organisasi hijau setempat seperti kampanye perubahan iklim Sahabat-Sahabat Bumi, ‘The Big Ask’. Kampanye ‘The Big Ask’ menuntut adanya undang-undang perubahan iklim yang kuat yang mengurangi emisi karbon Inggris dari tahun ke tahun. Tahun lalu lebih dari 130.000 orang mendukung kami. Hasilnya? Di bulan Maret Pemerintah menerbitkan rancangan undang-undang Iklim.

Menjadi vegetarian atau vegan adalah satu-satunya gerakan paling hijau yang bisa dilakukan seseorang*

Menurut laporan yang baru diterbitkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, sektor peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca - 18 persen – jika diukur berdasarkan perbandingan CO2, jumlah ini lebih banyak daripada seluruh transportasi di dunia. Penyebab utama di balik pemanasan global adalah konsumsi daging merah kita.

Produksi daging membutuhkan air, biji-bijian, tanah, dan lainnya dalam jumlah besar termasuk hormon dan antibiotik, serta menyebabkan polusi tanah, udara, dan air. Untuk menghasilkan satu pon daging sapi membutuhkan sekitar 12.000 galon air, bandingkan dengan 60 galon air untuk satu pon kentang. Jika Anda seorang pemakan daging, untuk pemula, cobalah tidak makan daging sekali dalam seminggu. Menjadi vegetarian atau vegan merupakan pilihan yang sangat berarti bagi lingkungan.

Berkendaraan

Angkutan darat bertanggung jawab atas seperempat emisi CO2 di Inggris – dan ini diramalkan akan meningkat di masa depan. Dalam 30 tahun terakhir lalu lintas di jalan-jalan kita telah menjadi lebih dari dua kali lipat.

1. Perlukah Anda mengantar anak Anda ke sekolah? Berbagi rute sekolah dengan sekelompok orang tua adalah cara terbaik untuk mengurangi kemacaten parah, mengurangi emisi, dan menghemat pengeluaran bensin Anda. Berbagi tumpangan membantu Anda menemukan orang tua lain yang bisa diajak berbagi rute sekolah: www.school-run.org – atau hubungi kepala sekolah anak Anda atau PTA untuk meminta mereka mengatur jadwal. Sustrans juga menyediakan banyak informasi tentang rencana perjalanan sekolah: www.saferoutestoschools.org.uk/

2. Jangan Mengemudi ke pub – Liburlah satu hari atau paling tidak berjalan kakilah. Sustrans: www.sustrans.org.uk

3.Berikan mobil Anda waktu liburan! Apakah Anda bisa melakukan perjalanan Anda ke tempat kerja dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum untuk beberapa hari setiap minggu? Transport Direct memiliki informasi transportasi umum di: www.transportdirect.org.uk Organisasi pengendara sepeda nasional (CTC) memiliki informasi lengkap tentang rute bersepeda di daerah Anda: www.ctc.org.uk

4.Kecil itu indah. Jika Anda harus mengemudi, sebuah mobil yang kecil dan hemat bahan bakar akan menghasilkan polusi emisi yang lebih sedikit daripada sebuah mobil 4 x 4 yang boros bensin –  dan juga ia lebih mudah dikendarai dengan cepat. Berhati-hatilah karena meski mobil berbahan bakar diesel cenderung menghasilkan lebih sedikit CO2, tapi mobil ini menghasilkan lebih banyak polusi lain yang memperburuk penyakit asma dan masalah kesehatan lainnya. Bandingkanlah emisi gas CO2 dalam berbagai macam mobil di VCA: www.vca.gov.uk

5. Gantilah bahan bakar Anda. Berbagai jenis mobil sekarang bisa menggunakan bahan bakar bio dengan sedikit atau tanpa harus mengganti mesin. Bahan bakar bio diproduksi dari biji-bijian, minyak lobak atau gula bit, dan dengan menggunakan bahan bakar bio ini akan menghasilkan emisi yang lebih rendah. Tanyalah bengkel Anda atau carilah pompa bensin yang sudah menjualnya - di Inggris sudah ada 150 buah pompa bensin dan akan terus bertambah lagi. Silakan kunjungi: www.biodieselfillingstations.co.uk

6. Jagalah ban mobil Anda agar selalu penuh udara. Diperkirakan bahwa jika ban mobil berisi kurang udara di atas 80%, dapat membuat mobil lebih boros bensin, dan emisinya akan naik hingga 5% (Carplus: http://www.carplus.org.uk/carplus/Winter0405/Ecodriving.htm) – dan juga dapat mempercepat kerusakan ban dan mesin kendaraan.

7. Mengapa Anda tidak menyewa mobil saja ketika Anda membutuhkannya dari pada membelinya? Smartmoves memiliki daftar tempat-tempat penyewaan mobil di: www.smartmoves.co.uk

8. Ide lainnya adalah berbagi. Liftshare mengatur perencanaan berbagi mobil, dan charity Carplus mempromosikan penggunaan mobil dengan sistem penyewaan atau bisa ditambah dengan perencanaan berbagi mobil. Atau, Anda dapat meminta atasan Anda untuk melakukan sesuatu dalam mengurangi penggunaan mobil, seperti menyediakan payung ketika hujan bagi para pengendara sepeda atau menyediakan tumpangan minibus ke stasiun terdekat. Liftshare: www.liftshare.org; Carplus: www.carplus.org.uk

9. Mengemudilah dengan jendela tertutup. Hal ini dapat mengurangi hambatan udara sehingga dapat menambah efisiensi pemakaian bahan bakar dan mengurangi emisi mobil Anda. Hambatan juga dapat dikurangi dengan menurunkan barang-barang berat di dalam mobil dan rak pengangkut di atas kap mobil Anda ketika Anda tidak membutuhnya. (Badan Keamanan Negara AS: http://www.nsc.org/ehc/mobile/refuelin.htm; Kantor Perlindungan Lingkungan AS: http://www.epa.gov/otaq/consumer/18-youdo.pdf).

10. Matikan mesin mobil ketika Anda akan berhenti lebih dari dua menit. Berhenti dengan lama dan mesin mobil tetap menyala akan membakar bahan bakar lebih banyak dari pada menghidupkan mesin kembali. (Asosiasi Angkutan Lingkungan http://www.eta.co.uk/greentips/duringjourney.asp).

11. Ubahlah cara mengemudi Anda. Memindahkan gigi pada kecepatan yang lebih tepat dapat mengurangi pemakaian bahan bakar hingga 15%. Ketika Anda mendekati lampu lalu lintas, melambatkan laju mobil secara bertahap akan lebih baik daripada terus melaju dengan kecepatan yang sama dan mengerem dengan mendadak, melaju dengan cepat dan mengerem mendadak akan menggunakan bahan bakar hingga 30% lebih banyak dan dapat mengakibatkan kerusakan ban dan mesin kendaraan. Dan jika melaju dengan terlalu cepat akan menggunakan bahan bakar hingga 60% lebih banyak. (RAC: www.racfoundation.org).

12. Jangan menggunakan mobil untuk jarak dekat. Mesin mobil yang dingin menggunakan hampir dua kali lipat bahan bakar daripada mesin yang lebih panas. Berjalan kaki di udara segar ke toko-toko terdekat, itu baik untuk kesehatan Anda!

Berpergian ke Mancanegara

Pesawat terbang adalah kontributor yang besar dalam perubahan iklim. Jumlah penumpang akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030, dan emisi dari pesawat terbang akan menyebabkan lebih dari sepersepuluh kenaikan emisi gas di Inggris pada tahun 2020. Mengurangi penerbangan Anda dan keluarga Anda akan banyak mengurangi jejak karbon Anda.

13. Liburan di dalam negeri. Biaya bepergian dengan pesawat terbang mungkin terasa murah, tapi jika Anda menjumlahkannya dengan pajak dan biaya perjalanan ke bandara, biayanya sering lebih mahal dibanding biaya perjalanan dengan kereta ke tempat liburan Anda. Dan itu belum ditambah lagi dengan emisi yang telah Anda hasilkan – sekali perjalanan – pulang pergi dengan pesawat terbang dapat memproduksi lebih banyak emisi gas karbon dioksida dari setiap penumpang dibanding rata-rata emisi gas dari pengendara motor dalam satu tahun di Inggris. (Pusat Perlindungan Energi dan Teknologi Lingkungan Belanda/DETR) Atau, jika Anda akan pergi berlibur, cobalah menggunakan jasa angkutan kereta.

14. Sewalah sepeda sebagai ganti mobil jika Anda akan berjalan-jalan ke daerah terdekat. Ini tidak hanya akan menghemat emisinya, tapi juga akan menghemat uang Anda – dan membantu menghabiskan hari libur Anda. Pusat Informasi Perjalanan Lokal akan bersedia memberi Anda informasi tentang cara-cara penyewaan sepeda.

15. Mengurangi perjalanan bisnis. Apakah Anda benar-benar harus bepergian untuk menemui rekan kerja Anda? Bisakah Anda menggunakan telepon atau konferensi video? Dan jika Anda benar-benar harus bepergian, gunakanlah kereta bukannya mobil atau pesawat terbang – dan juga selama dalam perjalanan, Anda dapat mengerjakan beberapa pekerjaan Anda. Anda dapat menemukan cara-cara alternatif untuk bepergian di: www.seat61.com

Bersepeda Mencegah Pemanasan Global

Berbagai langkah serta upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global merupakan hal yang tidak dapat ditunda lagi. Memperbaiki tata ruang kota dan mengurangi pergerakan kendaraan bermotor menjadi alternatif yang dapat diimplementasikan oleh kota besar di dunia. Hal tersebut terungkap dalam sebuah pertemuan Governors Global Climate Summit 2 di Los Angles Amerika Serikat akhir September 2009.
Dalam pertemuan yang dihadirii oleh sejumlah gubernur dari Indonesia termasuk gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Gubernur Negara Bagian Washington, Amerika Serikat , Chris Gregorie  mengatakan, kota harus ditata sedemikian rupa. Tujuannya, agar jumlah perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor dapat dikurangi, bila perlu dengan jumlah yang signifikan. Hal itu tentu saja akan berdampak pada pengurangan penggunaan Bahan Bakar Minyak, BBM dan berarti mengurangi emisi gas penyebab pemanasan global. Ketua Bike to Work Indonesia, Toto Sugito mengatakan, penyediaan tempat parkir sepeda pada sejumlah pusat perbelanjaan dan gedung parkantoran merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan saat ini. Jadi sepeda penting bukan hanya untuk keselamatan lingkungan namun juga untuk kesehatan.

Fakta dan Mitos Mengenai Rokok

Mitos:
Industri rokok memberikan kontribusi pemasukan negara dengan jumlah besar.

Fakta:
Negara membayar biaya lebih besar untuk rokok dibanding dengan pemasukan yang diterimanya dari industri rokok. Penelitian dari World Bank telah membuktikan bahwa rokok merupakan kerugian mutlak bagi hampir seluruh negara. Pemasukan yang diterima negara dari industri rokok (pajak dan sebagainya) mungkin saja berjumlah besar, tapi kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan konsumsi rokok jauh lebih besar.
Biaya tinggi harus dikeluarkan untuk membayar biaya penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh rokok, absen dari bekerja, hilangnya produktifitas dan pemasukan, kematian prematur, dan juga membuat orang menjadi miskin lebih lama karena mereka menghabiskan uangnya untuk membeli rokok.
Biaya besar lainnya yang tidak mudah untuk dijabarkan termasuk berkurangnya kualitas hidup para perokok dan mereka yang menjadi perokok pasif. Selain itu penderitaan juga bagi mereka yang harus kehilangan orang yang dicintainya karena merokok. Semua ini merupakan biaya tinggi yang harus ditanggung.

Mitos:
Mengurangi konsumsi rokok merupakan isu yang hanya bisa diatasi oleh negara-negara kaya.

Fakta:
Sekarang ini kurang lebih 80% perokok hidup di negara berkembang dan angka ini sudah tumbuh pesat dalam beberapa dekade saja. Diperkirakan pada tahun 2020, 70% dari seluruh kematian yang disebabkan rokok akan terjadi di negara-negara berkembang, naik dari tingkatan sekarang ini yaitu 50%. Ini berarti dalam beberapa dekade yang akan datang negara-negara berkembang akan berhadapan dengan biaya yang semakin tinggi untuk membiayai perawatan kesehatan para perokok dan hilangnya produktifitas.

Mitos:
Pengaturan yang lebih ketat terhadap industri rokok akan berakibat hilangnya pekerjaan di tingkat petani tembakau dan pabrik rokok.

Fakta:
 Prediksi mengindikasikan dengan jelas bahwa konsumsi rokok global akan meningkat dalam tiga dekade ke depan, walau dengan penerapan pengaturan tembakau di seluruh dunia. Memang dengan berkurangnya konsumsi rokok, maka suatu saat akan mengakibatkan berkurangnya pekerjaan di tingkat petani tembakau. Tapi ini terjadi dalam hitungan dekade, bukan semalam. Oleh karenanya pemerintah akan mempunyai banyak kesempatan untuk merencanakan peralihan yang berkesinambungan dan teratur.
Para ekonom independent yang sudah mempelajari klaim industri rokok, berkesimpulan bahwa industri rokok sangat membesar-besarkan potensi kehilangan pekerjaan dari pengaturan rokok yang lebih ketat. Di banyak negara produksi rokok hanyalah bagian kecil dari ekonomi mereka. Penelitian yang dilakukan oleh World Bank mendemonstrasikan bahwa pada umumnya negara tidak akan mendapatkan pengangguran baru bila konsumsi rokok dikurangi. Beberapa negara malah akan memperoleh keuntungan baru karena konsumen rokok akan mengalokasikan uangnya untuk membeli barang dan jasa lainnya. Hal ini tentunya akan membuka kesempatan untuk terciptanya lapangan kerja baru.

Mitos:
Pemerintah akan kehilangan pendapatan jika mereka menaikan pajak terhadap industri rokok karena makin sedikit orang yang akan membeli rokok.

Fakta:
Bukti sudah jelas: perhitungan menunjukkan bahwa pajak yang tinggi memang akan menurunkan konsumsi rokok tetapi tidak mengurangi pendapatan pemerintah, malah sebaliknya. Ini bisa terjadi karena jumlah turunnya konsumen rokok tidak sebanding dengan besaran kenaikan pajak. Konsumen yang sudah kecanduan rokok biasanya akan lambat menanggapi kenaikan harga (akan tetap membeli). Lebih jauh, jumlah uang yang disimpan oleh mereka yang berhenti merokok akan digunakan untuk membeli barang-barang lain (pemerintah akan tetap menerima pemasukan). Pengalaman mengatakan bahwa menaikan pajak rokok, betapapun tingginya, tidak pernah menyebabkan berkurangnya pendapatan pemerintah.

Mitos:
Pajak rokok yang tinggi akan menyebabkan penyelundupan.

Fakta:
 Industri rokok sering beragumentasi bahwa pajak yang tinggi akan mendorong penyelundupan rokok dari negara dengan pajak rokok yang lebih rendah, yang ujungnya akan membuat konsumsi rokok lebih tinggi dan mengurangi pendapatan pemerintah.
Walaupun penyelundupan merupakan hal yang serius, laporan Bank Dunia tahun 1999 Curbing the Epidemic tetap menyimpulkan bahwa pajak rokok yang tinggi akan menekan konsumsi rokok serta menaikan pendapatan pemerintah. Langkah yang tepat bagi pemerintah adalah memerangi kejahatan dan bukannya mengorbankan kenaikan pajak pada rokok.
Selain itu ada klaim-klaim yang mengatakan bahwa industri rokok juga terlibat dalam penyelundupan rokok. Klaim seperti ini patut disikapi dengan serius.

Mitos:
Kecanduan rokok sudah sedemikian tinggi, menaikan pajak rokok tidak akan mengurangi permintaan rokok. Oleh karenanya menaikan pajak rokok tidak perlu.

Fakta:
Menaikan pajak rokok akan mengurangi jumlah perokok dan mengurangi kematian yang disebabkan oleh rokok. Kenaikan harga rokok akan membuat sejumlah perokok untuk berhenti dan mencegah lainnya untuk menjadi perokok atau mencegah lainnya menjadi perokok tetap. Kenaikan pajak rokok juga akan mengurangi jumlah orang yang kembali merokok dan mengurangi konsumsi rokok pada orang-orang yang masih merokok. Anak-anak dan remaja merupakan kelompok yang sensitif terhadap kenaikan harga rokok oleh karenanya mereka akan mengurangi pembelian rokok bila pajak rokok dinaikan.
Selain itu orang-orang dengan pendapat rendah juga lebih sensitif terhadap kenaikan harga, oleh karenanya kenaikan pajak rokok akan berpengaruh besar terhadap pembelian rokok di negara-negara berkembang.
Model yang dikembangkan oleh Bank Dunia dalam laporannya Curbing the Epidemic menunjukan kenaikan kenaikan harga rokok sebanyak 10% karena naiknya pajak rokok, akan membuat 40 juta orang yang hidup di tahun 1995 untuk berhenti merokok dan mencegah sedikitnya 10 juta kematian akibat rokok.

Mitos:
Pemerintah tidak perlu menaikan pajak rokok karena akan kenaikan tersebut akan merugikan konsumer berpendapatan rendah.

Fakta:
Perusahaan rokok beragumen bahwa harga rokok tidak seharusnya dinaikan karena bila begitu akan merugikan konsumen berpendapatan rendah. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa masyarakat berpendapatan rendah merupakan korban rokok yang paling dirugikan. Karena rokok akan memperberat beban kehidupan, meningkatkan kematian, menaikan biaya perawatan kesehatan yang harus mereka tanggung dan gaji yang terbuang untuk membeli rokok.
Masyarakat berpendapatan rendah paling bisa diuntungkan oleh harga rokok yang mahal karena akan membuat mereka lebih mudah berhenti merokok, mengurangi, atau menghindari kecanduan rokok karena makin terbatasnya kemampuan mereka untuk membeli. Keuntungan lain dari pajak rokok yang tinggi adalah bisa digunakan untuk program-program kesejahteraan masyarakat miskin.
 
Mitos:
Perokok menanggung sendiri beban biaya dari merokok.

Fakta:
Perokok membenani yang bukan perokok. Bukti-bukti biaya yang harus ditanggung bukan perokok seperti biaya kesehatan, gangguan, dan iritasi yang didapatkan dari asap rokok.
Ulasan di negara-negara kaya mengungkapkan bahwa perokok membebani asuransi kesehatan lebih besar daripada mereka yang tidak merokok (walaupun usia perokok biasanya lebih pendek). Apabila asuransi kesehatan dibayar oleh rakyat (seperti jamsostek) maka para perokok tentunya ikut membebankan biaya akibat merokok kepada orang lain juga.

Ergonomi Terhadap Kehidupan Manusia

Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain:
Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, A,  1981).
Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka. dkk, 2004).
Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja (Nurmianto, 1996).
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987).
Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2000).
Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.
Definisi ergonomi juga dapat dilakukan dengan cara menjabarkannya dalam fokus, tujuan dan pendekatan mengenai ergonomi (Mc Coinick 1993) dimana dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut:
Secara focus
Ergonomi menfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan dimana sehari-hari manusia hidup dan bekerja.
Secara tujuan
Tujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya.
Secara pendekatan
Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku dan motivasi untuk merancang prosedur dan lingkungan tempat aktivitas manusia tersebut sehari-hari.
Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diatas, definisi ergonomi dapat terangkumkan dalam definisi yang dikemukakan Chapanis (1985), yaitu ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan manusia.
Secara umum penerapan ergonomi terdiri dari banyak tujuan. berikut ini tujuan dalam penerapan ergonomi:
Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. (Tarwaka. dkk, 2004)

Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan

Pengertian teknologi ramah lingkungan serta contohnya - Bila kita melihat, mendengar serta merasakan, maka akan muncul sebuah kondisi nyata yang cukup membuat miris hati kita. Suhu udara yang panas, banjir dimana-mana, naiknya permukaan air laut serta kemacetan lalu-lintas adalah contoh fenomena tak terbantahkan yang menghiasi kehidupan kita saat ini. Minimnya lahan untuk resapan air serta tata-ruang yang semrawut ditengarai sebagai penyebab utama banjir. Sering mengemuka isu mengenai pemanasan global baik dalam media online maupun artikel penelitian, yang mana dari beberapa paparan tersebut banyak diantaranya yang berujung pada desakan kepada semua pihak untuk segera mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan.
Pengertian teknologi ramah lingkungan adalah sebuah metode atau sistem untuk mencapai tujuan tertentu yang mana dalam pelaksanaannya mengacu pada wawasan lingkungan dan atau memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan di sekitarnya. Dari pengertian tersebut telah mengilhami lahirnya bermacam-macam teknologi terapan, yang aman sekaligus bersahabat dengan makhluk hidup ataupun alam di sekitarnya. Teknologi yang di maksud kini telah banyak beredar meliputi beberapa aspek dalam kehidupan manusia, termasuk dalam sektor elektronik konsumen. Di akui memang, untuk bisa mendapatkan teknologi ini dibutuhkan biaya cukup mahal bila dibandingkan membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan bagi kita utamanya para pengembang untuk menciptakan teknologi hijau yang ramah akan lingkungan namun juga terjangkau harganya (murah). Berikut ini adalah contoh teknologi ramah lingkungan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Kehidupan
Mesin Tenaga Angin (Wind Power)
Mesin Tenaga Surya (Solar Power)
Hidroelektrik (Hydroelectricity)
Mobil Tenaga Listrik (Electric Car)
Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
Toilet Pengomposan (Composting Toilet)
Kulkas atau lemari pendingin Non Freon
Pendingin ruangan (AC) Non Freon
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal System)
Bumi yang hijau dengan kekayaan alam didalamnya merupakan anugerah terindah dari Tuhan. Seperti para pendahulu, semua itu adalah karunia yang telah di curahkan sejak pertama kali kita lahir dan menghirup udara di dunia ini. Sebagai makhluk paling beradab, sudah seyogyanya manusia berperan lebih aktif dalam rangka menjaga serta melestarikan lingkungan hidup ini. Tentu semua orang menginginkan sebuah lingkungan yang bersih dari semua bentuk pencemaran. Baik air, udara maupun tanah adalah tiga unsur utama yang wajib kita jaga kelestariannya. Bilamana memang tak dapat dihindarkan, paling tidak bisa di minimalisir. Namun, untuk mewujudkannya tidaklah semudah membalik telapak tangan. Semua pihak harus bersinergi dan bergerak serentak. Jangan sampai ada pihak mengintervensi hanya karena membawa kepentingan politik serta golongan yang implikasinya dapat menghambat tujuan awal pelestarian lingkungan tersebut. Dari pengertian teknologi ramah lingkungan serta contohnya seperti yang telah kami paparkan di atas, semoga dapat menjadi sebuah inspirasi bagi kita semua.

Memanfaatkan Media Sosial Guna Memberi Dampak Positif

Perkembangan jejaring sosial memberikan pengaruh yang sangat besar dalam berbagai bidang. Jejaring sosial lambat laun merambat dan memasuki sistem dalam sebuah wacana baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya dan pertahanan. Jejaring sosial akhir-akhir ini banyak memberikan efek yang sangat nyata dalam kehidupan manusia.Bahkan Presiden pun menilai perkembangan jejaring sosial yang memiliki dampak negatif dan positif harus dilihat dengan baik dan proporsional. Lahirlah akun resmi presiden di jejaring sosial Twitter dan Fans Page facebook.Pengaruh perkembangan jejaring sosial atau yang lebih dikenal dengan media sosial kini sudah mempengaruhi dunia pendidikan misalkan dalam model pembelajaran. Dalam tulisan ini saya akan menyajikan beberapa manfaat jejaring sosial dalam pembelajaran.
Manfaat jejaring sosial dalam Pembelajaran, Pertama: Menambah Variasi dan Gaya Belajar
Pembelajaran memiliki sifat sederhana berupa interaksi tatap muka, penyampaian materi dan bahan ajar. Namun pembelajaran akan bisa lebih bervariasi jika seorang guru mampu memanfaatkan jejaring sosial dalam penyampaian materinya.
Bisa dibayangkan bagaimana luapan cerah peserta didik, jika seorang guru memanfaatkan jejaring sosial facebook melalui aplikasi chating misalnya dalam pembelajaran. Variasi baru tersebut tentu sedikit banyak mampu memotivasi peserta didik untuk lebih focus nantinya.
Kedua: Mempersempit Jarak dan Waktu
Kecanggihan jejaring sosial mampu mempertemukan manusia dalam rentan waktu yang sangat cepat dan singkat. Penyampaian materi ajar dengan jejaring sosial sangat efektif. Contoh: penyampaian materi pelajaran tidak dibatasi oleh rung formal lagi. Memanfaatkan jejaring sosial bisa dari dewan guru atau di rumah.
Ketiga: Meringankan Pekerjaan Guru
Jika dalam suatu kondisi anda memiliki kerjaan yang menumpuk namun disisi lain tugas mengajar tidak bisa ditinggalkan lagi. Solusinya gunakan media sosial dalam memecahkan kesulitan anda. Berikan siswa tugas dari materi yang tidak bisa ajarkan hari ini melalui media sosial.
Terkait hal ini, informasi terbaru memberikan kabar baik bagi guru ketika pemerintah mencoba melirik bahwa pembelajaran melalui internet dapat dinilai dan diakumulasi sebagai jam tatap muka. Internet tentu sangat luas. Seorang guru dapat mempersempit penggunaan internet dengan memanfaatkan jejaring sosial saja.

Proses Pengolahan Limbah Tahu

      Kementerian Riset dan Teknologi melalui Program Pengendalian Dampak Perubahan Iklim membuat proyek percontohan mitigasi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk industri tahu kecil di dua kawasan sentra industri kecil tahu di Purwokerto, yakni di Desa Kalisari dan dusun Ciroyom.
       Proyek percontohan ini terdiri dari tiga kegiatan. Salah satunya adalah membuat unit percontohan instalasi pengolahan limbah (IPAL) cair industri kecil tahu. Kedua kegiatan lainnnya adalah perbaikan proses produksi dan efisiensi energi melalui pelatihan, pendampingan dan implementasi serta kajian sosial, ekonomi, kebijakan pada klaster industri kecil
Mengapa industri tahu? Asisten Deputi Analisis Kebutuhan Iptek pada Deputi Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Kementerian Ristek Eddy Prihantoro mengatakan, industri tahu merupakan ternyata salah satu industri penyumbang emisi yang signifikan.
      Jumlah industri tahu di Indonesia mencapai 84.000 unit usaha. Dengan kapasitas produksi lebih dari 2,56 juta ton per tahun, industri tahu ini memproduksi limbah cair sebanyak 20 juta meter kubik per tahun dan menghasilkan emisi sekitar 1 juta ton CO2 ekivalen. Sebanyak 80 persen industri tahu berada di Pulau Jawa. Dengan demikian emisi yang dikeluarkan pabrik tahu di Jawa mencapai 0,8 juta ton CO2 ekivalen.
       Unit pengolahan limbah cair tahu yang dikembangkan dan dipasang di Desa Kalisari dan Dusun Ciroyom menggunakan model Fixed Bed Reactor dan dibangun dengan sistem anerobik. Pertimbangannya, sistem ini tidak memerlukan lahan yang besar dan tidak membutuhkan energi untuk aerasi.
        Keuntungan lain dari sistem ini adalah dalam prosesnya menghasilkan energi dalam bentuk biogas dan ampas dan air untuk makanan ikan dan ternak lain. Selain itu, prosesnya lebih stabil dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit.
         Unit pengolah limbah cair tahu ini terdiri dari unit utama yang disebut digester, jaringan pipa pengumpul limbah, penampung gas, trickling filter, jaringan sisa limbah hasil olahan, kolam penampung air hasil proses.
          Unit utama atau reaktor yang dipasang di Desa Kalisari memiliki volume sebesar 21 meter kubik atau setara dengan 1.200 kg kedelai/hari (untuk 20 pengrajin tahu), sementara di Dusun Ciroyom sebesar 5 meter kubik atau setara dengan 300 kg kedelai/hari (untuk lima pengrajin tahu).

           Limbah cair tahu masih mengandung bahan-bahan organik yang mengandung nutrisi yang cukup baik untuk pertumbuhan bakteri metanogenik. Adanya bakteri metanogenik di dalam reaktir dapat menyebabkan terjadinya proses metanogenesis yang dapat menghasilkan gas metana. Gas metana yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global. Menernakan mikroba anaerob dapat menyebabkan terjadinya proses metanogenesis dan mendegerasi COD, TSS adalah langkah awal dalam membangun bioreaktor.
           Untuk itu, reaktor terlebih dulu diisi oleh kotoran sapi untuk memperbanyak bakteri atau mikroba anaerob. Selain itu reaktor juga diisi oleh potongan bambu sepanjang 5-10 cm, sebagai ‘rumah’ bagi mikroba. Proses ini dilakukan selama dua hingga tiga bulan.
           Langkah awal itu menjadi penentu keberhasilan IPAL di Desa Kalisari dan Dusun Ciroyom. Kedua IPAL ini mampu mendegenerasi nilai COD hingga 85 persen sehingga air hasil olahan dapat menjadi pakan ikan dan ternak lain.  Selain itu dengan mengolah limbah cair sebanyak 5 meterkubik per hari, IPAL juga menghasilkan gas metan yang dapat digunakan untuk keperluan memasak 21 rumahtangga per hari.
          Untuk menggunakan biogas hasil olahan limbah cair tahu, tak perlu kompor khusus. Cukup menggunakan kompor yang ada di pasaran dengan sedikit modifikasi, yakni mencabut spuyer, kompoenen yang berfungsi mengatur tekanan gas. Hal ini karena gas metan sudah bertekanan rendah, tak seperti LPG yang bertekanan tinggi.
           Untuk mengelola biogas tersebut, para pengrajin tahu membentuk kelompok. Kelompok inilah yang mengelola dan memelihara unit IPAL. Para anggota yang menikmati biogas memberikan iuran Rp10.000 per bulan untuk biaya perawatan IPAL. Dengan menggunakan biogas tersebut, para pengrajin tahu dapat melakukan berhemat biaya bahan bakar. Menurut Kamilah, salah seorang pengajin tahu, sebelum memakai biogas, ia biasa menggunakan kayu bakar seharga Rp400 ribu (sebanyak satu truk kecil) untuk keperluan produksi tahu dan memasak selama 6 hari, setelah menggunakan biogas, kayu bakar bisa digunakan hingga 8 hari.
         Selain membuat unit percontohan pengolahan limbah cair tahu, program mitigasi Kementerian Ristek juga melakukan kegiatan efisiensi energi. Kegiatan ini diwujudkan dengan memodifikasi tungku yang digunakan untuk merebus kedelai.
           Eddy berharap prototip IPAL yang dikembangkan Kementerian Ristek di Desa Kalisari dan Desa Ciroyom ini dapat direplikasi oleh Pemkab Banyumas untuk sentra-sentra industri tahu lainnya di wilayah itu dan juga oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia.

Pasang Surut Pengusaha Pabrik Tempe

Tempw merupakan makanan yang sarat akan gizi. selain itu rasanya yang enak dan harganya yang terjangkau membuat tempe semakin digemari oleh masyarakat di Indonesia. khususnya di kawasan depok. meskipun pada tahun 2010 pengusaha tempe sempat kembang kempis akibat kebijakan pemerintah menaikan harga kedelai, tetapi hal ini tidak membuat para penguasa tempe menjadi kehabisan cara untuk mempertahankan usahannya. Berikut ini merupakan hasil dari wawancara penulis dengan salah seorang dari pengusaha tempe. berikut kisahnya:
A : ”Sejak kapan ibu menjadi pengusaha tempe ?”
B : “Saya menjadi pengusaha tempe sejak tahun 2005”.
A : “Bagaimana awalnya ibu menjadi pengusaha tempe ?”
B : “Awalnya saya membantu  saudara saya yang tinggal di kota Bogor untuk membuat tempe dan melihat situasi di desa saya tidak ada pabrik tempe maka dari itu saya termotivasi untuk membuka usaha pabrik tempe ini”.
A : “Mengapa ibu memilih usaha tempe ini ?”
B : “Karena bekal keterampilan saya, saya pernah diajarkan membuat tempe oleh saudara saya. Maka dari itu, saya mencoba membuka usaha tempe ini”.
A : “Apa saja bahan dan alat dasar yang di butuhkan untuk membuat tempe ini ?”
B : “Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat tempe ini seperti : air, kacang kedelai, dan juga harus ada ragi. Nah, untuk alat-alat kami saya memakai kompor gas, daun pisang dan plastik untuk membungkus, kajang, kerey untuk menyimpan tempe saat didiamkan, alat penyaring untuk menyaring kedelai dan juga plastik yang besar untuk mewadahi tempe ini”.
A : “Tadi ibu telah menyebutkan bahan yang dibutuhkan termasuk ragi, apa sebenarnya fungsi dari ragi itu bu ?”
B : “Fungsi dari ragi itu sangat penting untuk mengembangkan jamur pada tempe”.
A : “Berapa lama yang di butuhkan untuk proses pembuatan tempe ini ?”
B : “Kurang lebih 3 hari”.
A : “Saya ingin mengetahui cara pembuatan tempe, bisa ibu jelaskan bagaimana tahap-tahap pembuatan tempe ini ?”
B : “Pertama-tama rebus  kacang kedelai selama 1 jam, setelah itu angkat kemudian direndam 1 malam. Keesokan harinya kedelai yang sudah direndam di angkat dan digiling, kulitnya di buang lalu di cuci sampai bersih, ditiriskan, dikasih ragi, dibungkus lalu didiamkan selama 2 hari 2 malam. Paginya siap di jual”.
A : “Dimana ibu mendapatkan kacang kedelai ini ?”
B : “Saya mendapatkan kedelai ini dengan cara membeli di toko terdekat”.
A : “Biasanya dalam sehari ibu membutuhkan berapa kilogram kacang kedelai ?”
B : “Saya membutuhkan 50 kg (1 karung) kacang kedelai untuk membuat tempe dalam sehari”.
A : “Biasanya ibu menjual tempe ini dengan harga berapa ?”
B : “Saya menjual tempe ini dengan harga Rp3000,00”.
A : “Kalau boleh saya tahu berapa modal untuk membeli bahan-bahan dalam sehari ?”
B : “ Rp6000,00,seperti : kacang kedelai, ragi, daun pisang, dan plastik berukuran besar”.
A : “Lalu bagaimana dengan untung yang ibu dapatkan ?”
B : “kurang lebih 500rb”.
A : “Dimana saja ibu menjualkan tempe-tempe ini ?”
B : “Di pasar, sayur keliling, dan menjual langsung disini”.
A : “Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan ?”
B : “Tetangga saya (3 orang)”