Senin, 29 Oktober 2012

Ilmu Sosial Dasar (Lokal)

Sosialisasi Pengembangan Kota Hijau di Kota Solo
          Pemanasan global merupakan masalah terbesar yang dirasakan oleh masyarakat di seluruh permukaan bumi. Bencana demi bencana yang diakibatkan pemanasan global mengharuskan manusia untuk bersikap bijak terhadap bumi. Inovasi dan aksi nyata dalam rangka mewujudkan bumi yang lebih hijau menjadi tren (go green campaign) bagi generasi muda baik di lingkungan perkotaan maupun di pedesaan. Hal tersebut memberikan indikasi bahwa generasi muda pada saat ini jauh memberikan dampak yang positif terhadap bumi (menjadi lebih hijau).
          Aktivitas hijau (peduli lingkungan) yang sudah menyebar di beberapa kota besar di Indonesia dapat merubah mindset anak muda untuk ikut berperan dalam melestarikan lingkungan. Kenapa harus anak muda? Karena anak muda mempunyai semangat dan idealisme yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, anak muda juga dapat melakukan perubahan di lingkungan sekitarnya. Lalu apakah aktivitas hijau yang sudah dilakukan anak muda dapat menciptakan sebuah kota yang benar-benar hijau (berwawasan lingkungan)?
          Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang Perwujudan meluncurkan sebuah inovasi Program Pengembangan Kota Hijau atau disebut juga dengan P2KH. Program ini menjadi jawaban dari aktivitas hijau yang sudah dilakukan oleh masyarakat khususnya generasi muda. Kepedulian masyarakat dalam membangun sebuah Kota Hijau cukup baik dan perlu difasilitasi atau didukung secara langsung oleh pemerintah. Perlu kita ketahui bersama bahwa program yang dimiliki pemerintah tidak akan berjalan jika tidak ada inovasi dan kreativitas dari masyarakat. Masyarakat mempunyai strategi yang lebih tepat dan dapat menciptakan program tersebut menjadi berkelanjutan.
         Pergerakan aktivitas peduli lingkungan sudah cukup luas dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya di Kota Solo. Kota Solo pada saat ini mempunyai forum yang dapat memberikan akses komunikasi bersama dalam melakukan aktivitas hijau, yaitu Forum Solo Hijau. Forum Solo Hijau menjadi cikal bakal seluruh elemen masyarakat Solo dalam mewujudkan visi Solo Eco Cultural City. Sesuai dengan salah satu tujuan program P2KH yaitu setiap kota diharapkan mempunyai Gerakan Hijau Perkotaan (Urban Greening Movement) berupa Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum).
         Berbeda dengan forum hijau di kota lain, kami dari beberapa penggiat hijau Solo yang tergabung dalam Forum Solo Hijau mempunyai keinginan bersama untuk memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat Kota Solo. Kami ingin memberikan aksi nyata secara langsung. Tidak baik jika Forum Solo Hijau hanya melakukan diskusi tentang kegiatan lingkungan di Kota Solo. Dengan beberapa aksi hijau yang dilakukan, nantinya masyarakat Solo dapat ikut bergabung dan melakukannya secara berkelanjutan.
         Beberapa aksi hijau yang sudah kami lakukan yaitu : Solo Green Mart (Pra Deklarasi Indonesia Berkebun 2011), Earth Hour 2012, bersih-bersih kolam segaran, Taman Sriwedari (memperingati hari lingkungan hidup 2012), memberikan tanaman di salah satu shelter BST  (Deklarasi Forum Solo Hijau), dan aksi bersih-bersih car free day Kota Solo (memperingati ulang tahun Media Solo Pos yang ke-15). Beberapa aksi tersebut kami lakukan secara sukarela dan kami ingin memberikan insipirasi baru untuk masyarakat Solo dalam mengenal kegiatan peduli lingkungan.
          Kami mempunyai rencana ke depan untuk terus melakukan aksi hijau. Aksi hijau yang dilakukan bersama masyarakat ditepatkan pada hari-hari peduli lingkungan seperti : minggu bersih-bersih dunia (18-20 September), hari daur ulang (15 November), hari aksi global untuk perubahan iklim (12 Desember), dan lain-lain. Pada hari tersebut rekan-rekan Forum Solo Hijau bersama masyarakat yang lain melakukan aksi hijau bersama. Aksi hijau yang dapat dilakukan diantaranya : bersepeda bersama, budaya hemat listrik, membuang sampah pada tempatnya, dan berkebun di sekolah/rumah. Hal ini terbukti bahwa perwujudan visi Solo Eco Cultural City adalah keinginan bersama (seluruh elemen masyarakat) bukan hanya pemerintah atau pihak swasta saja.
          Aksi hijau yang diharapkan dapat mewujudkan sebuah Kota Hijau tidak dapat lahir secara instan, dibutuhkan tahapan-tahapan yang diawali dengan sosialisasi untuk menumbuhkan kepedulian, dilanjutkan dengan mobilisasi melalui pembentukan forum komunitas hijau (Forum Solo Hijau). Setelah terbentuk Forum Solo Hijau yang terorganisir maka perlu diambil langkah-langkah persuasif antara lain melalui insentif program oleh antar anggota Forum Solo Hijau. Salah satu contoh insentif program yang akan dilakukan oleh manajemen Forum Solo Hijau yaitu dengan mengadakan workshop peta hijau, banyaknya pertemuan sebanyak 3-5 kali (diskusi dan pengambilan data di lapangan). Pada tahap akhir lahirlah aksi-aksi (contoh : menghimpun informasi hijau Kota Solo) yang mendukung perwujudan Solo Kota Hijau.
Langkah-langkah dalam Mewujudkan Solo Kota Hijau 
            Aksi hijau dilakukan secara berkala dengan lingkup aksi dari tahap yang lebih rendah/kecil sampai mengambil lingkup yang lebih tinggi/besar. Kami tidak ingin mencapai hasil secara instan, sebuah proses dapat kita lalui bersama dalam mewujudkan visi Solo Eco Cultural City. Semua aktivitas yang kami lakukan tidak sekedar untuk mengejar sebuah penghargaan, melainkan untuk solidaritas sosial, kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan kinerja antar stakeholder dalam mewujudkan visi Solo Eco Cultural City.
            Seluruh aktivitas hijau termasuk aksi hijau yang dilakukan Forum Solo Hijau akan disosialisasikan lewat media cetak, media elektronik, facebook page, twitter, dan halaman website/blog Forum Solo Hijau. Diawali dengan intensif program lalu dilakukannya aksi-aksi dalam rangka melestarikan lingkungan hidup sehingga akan tercipta lingkungan Kota Solo yang bersih, sehat, hijau, teduh, nyaman dan tetap berbudaya. Kami percaya Forum Solo Hijau dapat memberikan persepi baru bagi masyarakat untuk melakukan perubahan lingkungan secara nyata, Semangat Hijau!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar